TPA Rawa Kucing Terbakar Lagi

bantenpro.id – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing Kota Tangerang terbakar, Rabu (06/09/2023). Kebakaran ini merupakan kali kedua terjadi dalam kurun dua minggu terakhir.

Pantauan bantenpro.id tadi sore, kebakaran kali ini terjadi menjelang pukul 15.50 WIB. Titik api muncul di kaki gunung sampah di lokasi yang akan dijadikan fasilitas proyek Pembangkit Sampah Energi Listrik (PSEL). Sore itu api membara di area sepanjang lebih dari 50 meter.

Sejumlah personel Damkar Kota Tangerang langsung diterjunkan untuk memadamkan api. Mereka membawa 7 unit mobil pemadam.

Saksi mata insiden kebakaran, Ida, mengatakan kobaran api di kaki gunung sampah Rawa Kucing itu berawal dari kepulan asap tebal. Selang beberapa menit, si jago merah membesar dan membuat warga sekitar panik. Pasalnya, lokasi kebakaran itu bersebelahan dengan jalan raya.

“kaget saya ngelihat kebakaran tadi, warga juga langsung berhamburan menjauh,” ujar Ida kepada bantenpro.id di lokasi.

Dia menceritakan tak ada aktivitas petugas TPA maupun pemulung di lokasi kebakaran sebelum insiden itu terjadi. Rumah Ida terletak persis di seberang TPA Rawa Kucing. Pada saat kebakaran, ruangan rumahnya disesaki asap hitam

“Landai, enggak ada orang, tiba-tiba terbakar,” ujarnya.

Saat si jago merah baru saja menunjukkan kobarannya, tiga unit mobil tanki TPA mencoba memadamkan, namun upaya itu tidak berhasil dilakukan. Tak lama, mobil pemadam kebakaran datang.

Baca Juga :  Antrean Tak Kunjung Beres, Truk Sampah di TPA Rawa Kucing Mengular sampai Malam

Satu unit eksavator dikerahkan untuk mengoyak-ngoyak sampah yang terbakar. Hal itu dilakukan agar bara api buyar sehingga proses pemadaman dapat diselesaikan dengan cepat.

Kepala UPT TPA Rawa Kucing Risdiana Setiawan mengatakan, proses pemadaman api yang membakar area kaki gunung sampah itu berlangsung selama 50 menit. Ada pun luas yang terbakar seluas 50 meter.

“Ketika kita mendapat informasi dari sekuriti bahwa terjadi kebakaran kita langsung hubungi pemadam kebakaran Kota Tangerang,” jelasnya.

Pada saat proses pendinginan api berlangsung, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Dadang Basuki meninjau lokasi kebakaran. Sebanyak 10 pemulung di TPA Rawa Kucing dimintai keterangannya untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran. Namun para pemulung mengaku tidak mengetahui. Sebab tak ada aktivitas di lokasi itu sebelum terjadinya kebakaran.

Berdasarkan laporan dari Risdiana, Dadang mengaku belum mengetahui penyebab pasti kebakaran. Dadang menduga, kebakaran ini disebabkan oleh cuaca panas ekstrem yang terjadi di Kota Tangerang.

“Belum ditemukan belum adanya kesengajaan. Diprediksi itu secara alami karena kan terik panas apalagi di TPA banyak macam-macam limbah yang memungkinkan terjadinya kebakaran,” ujar Dadang.

Dadang menjelaskan, lokasi yang terbakar itu merupakan tempat yang nantinya akan dibangun fasilitas untuk kebutuhan PSEL berupa mesin pencacah sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF). Dalam waktu dekat, gunung sampah di lokasi itu akan digeser untuk pembangunan fasilitas RDF. (mst)