DPR Setujui Jenderal Andika Jadi Panglima TNI, Ini Visi Misinya

Jakarta – Komisi I DPR RI menyetujui Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI. Hal tersebut disampaikan usai uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI di Gedung DPR RI.

“Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI,” tutur Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid di Gedung DPR RI, Jakarta, Sabtu (06/11/2021).

Andika Perkasa pun mengucapkan terima kasih atas persetujuan yang disampaikan Komisi I DPR RI.

“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungannya,” kata Andika.

Andika hadir di DPR sekitar pukul 09.45 WIB. Andika hadir tanpa didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

“Pak Hadi dinas luar dan sudah juga mengucapkan selamat. Ya pokoknya semoga sukses. Itu kata beliau,” kata Andika.

Calon tunggal Panglima TNI itu menjabarkan visi dan misinya di depan anggota Komisi I DPR RI. Dia memaparkan bahwa visinya jika dipercaya menjadi Panglima TNI yaitu “TNI Adalah Kita”. Dengan visi tersebut ia menginginkan TNI menjadi bagian dari masyarakat di Indonesia maupun internasional.

“Berangkat dari vision statement, saya memilih visi ‘TNI Adalah Kita’. Memang sangat singkat, saya ingin masyarakat kita, masyarakat internasional melihat TNI sebagai ‘kita’, bagian dari mereka,” ujar Jenderal Andika dalam fit and proper test yang ditayakan langsung di kanal YouTube DPR RI.

Baca Juga :  Dilantik Jadi Panglima TNI, Jenderal Andika Bakal Menjabat 13 Bulan

Ia melanjutkan bahwa dengan visi ini ia tidak orang melihat TNI terlalu tinggi dengan berbagai kebatasan, kelebihan dan keanekaragamannya. Menurutnya TNI ingin lebih profesional dan lainnya, tapi itu dalam proses yang terus dibangun

“Saya ingin masyarakat melihat TNI sebagai organisasi yang apa adanya, dengan segala perbaikan yang memang harus kami jalani. Tapi bukan berarti dengan keadaan ini kami tidak bisa berbuat apa-apa dalam mengejar apa yang harus kami selesaikan,” ujarnya.

Sementara untuk misinya jika dipercaya menjadi Panglima TNI, Jenderal Andika menegaskan bahwa ia tidak akan keluar dari Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

“Yang secara umum ada tiga, menjaga kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dan melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia,” kata dia.

Adapun untuk melaksanakan tiga misi utama tersebut, Jenderal Andika memaparkan delapan fokus implementasi, yaitu:

  1. Penguatan pelaksanaan tugas-tugas TNI yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan;
  2. Penguatan operasi pengamanan perbatasan darat, laut, dan udara;
  3. Peningkatan kesiapsiagaan satuan TNI untuk tugas Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP);
  4. Peningkatan operasional siber;
  5. Peningkatan sinergitas intelijen terutama di wilayah konflik;
  6. Pemantapan interoperabilitas Tri Matra Terpadu dalam pola operasi TNI;
  7. Penguatan integrasi penataan organisasi untuk mewujudkan TNI yang adaptif;
  8. Reaktualisasi peran diplomasi militer dalam kerangka kebijakan politik luar negeri.
Baca Juga :  Dilantik Jadi Panglima TNI, Jenderal Andika Bakal Menjabat 13 Bulan

Sebagai informasi, kekuatan militer Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Lembaga peringkat militer Global FirePower memperkirakan Indonesia memiliki 1,08 personil militer pada 2021, dengan 400 ribu personil militer aktif. Jumlah itu mendaratkan Indonesia sebagai negara yang memiliki personal militer aktif peringkat 13 terbanyak di dunia. (bpro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *