bantenpro.id – Hari itu, Jumat 20 Oktober 2023 pukul 13.00 WIB, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, terlihat seperti biasa. Aktivitas berjalan seperti rutinitas harian. Petugas bongkar muatan sampah dan pemulung berusaha memungut barang-barang yang masih bernilai jual.
Suhu udara yang panas tidak menghalangi mereka. Namun, tidak ada yang akan menduga bahwa setengah jam kemudian, cerita TPA Rawa Kucing akan berubah secara drastis.
Saat itu, Subur seorang pemulung beristirahat di sebuah warung dekat area penampungan sampah yang baru dibuka belakangan. Dia melihat api kecil menyala di area pembuangan sampah. Meski melihat api yang mulai menyala, dia menganggap itu hal yang biasa. Hanya akibat dari cuaca panas yang tengah melanda.
“Bentuk apinya ya kaya bakar sampah aja,” ujar Subur menceritakan menit-menit terakhir sebelum kebakaran hebat melanda TPA.
Menurut Subur, api kecil di tumpukan sampah biasanya akan padam dengan moncong ekskavator. Tetapi saat itu, alat berat itu sedang sibuk di titik lain. Jadi tidak sempat memadamkan api kecil itu hingga 30 menit lamanya.
“Dan di situ juga ada petugas TPA kan yang mengawasi,” tuturnya.
Namun, apa yang awalnya dianggap sepele oleh para pemulung berubah menjadi mimpi buruk dalam waktu singkat. Api yang semula kecil tiba-tiba menjadi besar dan cepat merambat. Angin kencang membawa api menuju area landfill di dekat Pintu 1 TPA Rawa Kucing.
“Seperti puting beliung anginnya. Enggak sampai 5 menit, api di pintu satu itu besar,” paparnya.
Kepanikan merasuki para pemulung dan petugas TPA. Mereka segera menjauh dari area yang terbakar, dan upaya pemadaman mandiri tidak berhasil mengendalikan api yang telah meluas. Dua mobil tangki air yang ada di TPA juga tak mampu mengatasi kebakaran.
Ketika pemadam kebakaran tiba, api sudah menyebar ke area pintu 2 TPA. Sebanyak 25 unit mobil pemadam kebakaran dengan 95 personel dikerahkan untuk menghadapi situasi yang semakin serius. Api bertahan hingga lima hari di sana. Sebagian besar area TPA, mencapai 80 persen, telah dilalap si jago merah.
Kepulan asap tebal dari kebakaran ini memaksa ratusan warga sekitar untuk diungsikan ke posko pengungsian. Kebakaran ini juga merenggut tiga rumah warga dan dua mobil dinas Satpol PP Kota Tangerang.