bantenpro.id – Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah bersama DPRD menurunkan target pendapatan daerah tahun 2023. Penurunan target pendapatan ini dituangkan Rancangan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Perubahan 2023.
Rancangan KUA PPAS ini telah disepakati antara Wali Kota Tangerang dan pada Rapat Paripurna, Kamis (10/08/2023). Target pendapatan ditetapkan menurun sebesar 2,31 persen dari target semula pada APBD 2023.
Dalam laporan Badan Anggaran mengenai Rancangan KUA PPAS tersebut, pendapatan daerah pada APBD Perubahan 2023 ditarget Rp4.455 miliar. Turun Rp105 Miliar dari target APBD 2023 sebesar Rp4.560 miliar.
Adapun pos pendapatan daerah yang mengalami penurunan antara lain pendapatan asli daerah (PAD) disepakati sebesar Rp2,184 miliar.
Rincinya, pendapatan pajak daerah ditarget mencapai Rp1,9 triliun. Retribusi daerah Rp56 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp14 miliar, dan PAD lain yang sah sebesar Rp188 miliar.
Target PAD pada APBD perubahan tersebut menurun sebesar Rp110 Miliar jika dibandingkan dengan target pada anggaran murni sebesar Rp2,295 miliar.
Selain dari sektor pendapatan, persentase anggaran belanja Kota Tangerang juga menurun 2,81 persen atau Rp143 miliar dari target APBD murni sebesar Rp4,9 triliun.
Atas kondisi keuangan tersebut, terjadi defisit anggaran pada tahun 2023 sebesar Rp502 miliar yang nantinya akan ditanggulangi dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) 2022.
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, penurunan target pendapatan daerah itu disebabkan oleh faktor perancangan capaian pada APBD murni itu terlalu tinggi. Apalagi terdapat beberapa potensi pendapatan yang belum terserap maksimal.
“Makanya di pertengahan tahun kita evaluasi dengan menyesuaikan kembali,” ujar Arief.
Arief merinci, mata pos pendapatan yang diturunkan targetnya antara lain Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), pajak hotel, restoran, serta perparkiran.
Meski demikian, Arief berujar, pihaknya akan berupaya menggali peluang untuk meningkatkan PAD di tahun 2023.
“Akan terus kita optimalkan potensi-potensi yang berkaitan dengan pendapatan asli daerah,” jelasnya. (mst)