bantenpro.id – Tahun 2023 baru berjalan kurang dua bulan. Namun, angka pemutusan hak kerja (PHK) menunjukkan lonjakan. Jumlah karyawan terkena PHK dalam dua bulan ini mencapai 1.154 orang.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang Ujang Hendra mengatakan, seribuan orang yang terkena PHK itu berasal dari 10 perusahaan pada periode 1 Januari hingga 13 Februari 2023.
“Di tahun 2023 ini, 1.154 orang (terkena PHK) dari 10 perusahaan yang ada di Kota Tangerang,” kata Ujang kepada bantenpro.id, Rabu (15/02/2023).
Dikatakan Ujang, jumlah PHK dua bulan terakhir ini telah melampaui jumlah PHK dalam 12 bulan pada tahun 2022. Melonjaknya sangat signifikan.
Ujang membeberkan, jumlah karyawan PHK pada tahun 2022 berjumlah 486 orang dari 39 perusahaan.
Maraknya kebijakan PHK itu lantaran banyaknya industri garmen dan pabrik sepatu yang berada di Kota Tangerang tengah mengalami krisis order khususnya ekspor barang ke luar negeri. Hal itu disebabkan oleh konflik Rusia dan Ukraina.
Karenanya untuk menekan biaya produksi, perusahaan mengambil kebijakan PHK terhadap sejumlah karyawan.
Bahkan, ada satu perusahaan industri logam yang gulung tikar akibat krisis orderan itu.
“Kalau yang hengkang tidak ada, tapi yang tutup ada satu perusahaan di tahun ini,” jelasnya.
Dampak PHK itu, kata Ujang, juga memengaruhi tingkat pengangguran di Kota Tangerang. Dapat dipastikan, angka pengangguran itu meningkat di tahun ini. Namun Disnaker belum mempresentasekan secara detail dampak tersebut.
Disnaker akan melihat tren PHK sampai tiga bulan ke depan untuk melihat seberapa besar dampak PHK terhadap angka pengangguran di Kota Tangerang itu.
“Belum bisa dibandingkan karena 2023 ini baru berjalan dua bulan, idealnya tren itu kan berdasarkan data per 5 bulan,” tukasnya. (mst)