bantenpro.id – Nasib kurang beruntung menimpa Muhammad Zachry Akbar. Pembalap road race itu mengalami celaka saat berlomba di Sirkuit Puspem Kota Tangerang, Rabu (23/11/2022). Tinggal satu lap lagi mencapai finis, dia terjatuh dan mengalami luka-luka.
Zachry Akbar adalah atlet Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banten VI dari kontingen Kabupaten Lebak. Official Cabang Olahraga Bermotor Kabupaten Lebak Gobin mengatakan, Zachry Akbar mengalami celaka karena kondisi sirkuit yang tidak safety.
“Zachry terkena ban pembatas lintasan yang tiba-tiba menggelinding ke tengah sirkuit akibat tersenggol pembalap lain. Akhirnya rider saya jatuh. Harusnya Zachry dapat medali emas,” kata Gobin kepada bantenpro.id.
Kalau saja tidak ada insiden tersebut, bisa jadi memang Zachry yang jadi juaranya. Pembalap berusia 14 tahun ini memimpin balapan saat lap terakhir. Dia jatuh di tikungan setelah dihantam ban pembatas lintasan yang terpental dari tempatnya.
Zachry bukanlah anak kemarin sore yang baru bisa kebut-kebutan di sirkuit. Meski usianya masih 14 tahun, dia sudah berpengalaman di sejumlah sirkuit berkelas nasional. Bahkan pernah juga menjajal sirkuit berstandar internasional.
Tak heran, predikat Juara Umum Piala Presiden Kelas UB150 STD Injeksi Rookie 2021 pernah disandangnya. Belum lama ini, Zachry juga ikut balap di ajang Asia Talent Cup (IATC) 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, pada 18-20 Maret 2022.
Sementara terkait sirkuit di kawasan Puspem Kota Tangerang ini, Gobin mengatakan arena balap di Jalan Satria Sudirman itu awalnya dibuat menjadi dua lajur untuk para pembalap memutar arah. Konsep itu sudah disampaikan saat technical meeting. Tetapi pada hari pelaksanaannya, tiba-tiba sirkuit diubah.
“Beberapa kali sirkuit diubah-ubah, tapi perubahan itu tidak segera diinformasikan ke kita, akhirnya pembalap kita yang enggak tahu ada perubahan itu mengikuti alur sirkuit yang sebelumnya, dan terjadi crash,” kata Gobin.
Selain perubahan bentuk arena, posisi ban pembatas lintasan juga dinilainya tidak safety. Ban di pinggir lintasan itu diletakkan tanpa diikat. Gobin menilai, hal itu cukup membahayakan pembalap. Dan itu terjadi kepada pembalap binaannya. Pada kecelakaan itu, Zachry mengalami luka pada bagian hidungnya.
Selain Zachry, insiden juga dialami Ivan Prayogo, pembalap lainnya asal Kabupaten Lebak. Hampir sama dengan Zachry, Ivan juga terjatuh lantaran menabrak ban pembatas lintasan yang menonjol ke dalam arena.
“Ivan jatuh di tikungan berbeda dengan Zahri. Di tikungan tempat Ivan jatuh, ban pembatas lintasannya itu agak menonjol ke dalam sirkuit, tersenggol-lah ban itu,” jelas Gobin.
Gobin berharap panitia ajang road race di perhelatan Porprov Banten ke depannya bisa belajar dari penyelenggaraan di Kota Tangerang ini.
“Yang pasti harus hubungan antar lini harus tepat, panitia harus lebih siap, lebih memadai, kalau ada perubahan harus ada info secepatnya,” jelasnya.
Sementara, Zachry akhirnya terpaksa keluar sirkuit dengan ditandu. Dia mengungkapkan faktor lain yang mengganggu pembalap di sirkuit Jalan Satria Sudirman ini yaitu terdapatnya marka jalan yang berada di tengah arena.
Keberadaan marka jalan di arena balap itu cukup mengganggu konsentrasi dan kestabilan pembalap saat menunggangi motornya.
“Cuma sirkuitnya aja yang kurang memadai, jadi motor agak goyang, enggak stabil,” jelasnya. (mst/bpro)