Parahnya Sedimentasi Cirarab, Muncul Pulau di Tengah Sungai

bantenproNews – Air Sungai Cirarab tak bisa mengalir dengan lancar. Alirannya tersumbat sedimentasi yang semakin tebal. Saking tebalnya, endapan lumpur dan berbagai material itu seakan membentuk ‘pulau’ baru di tengah sungai.

Pantauan bantenpro.id Kamis (18/11/2021), sedimentasi di tengah sungai itu berada di Sungai Cirarab dekat Pintu Air Sarakan, Desa Gintung, Sukadiri, Kabupaten Tangerang.

Sedimentasi telah membukit dan membentang luas menutupi hampir seluruh badan sungai. Rerumputan dan ilalang telah tumbuh di sana. Beberapa ekor kerbau terlihat menyeberangi sungai dengan mudah di atasnya.

Menurut keterangan penjaga Pintu Air Sarakan, Rojak, ‘pulau’ baru tersebut muncul akibat endapan lumpur yang terbawa arus tersumbat dan menumpuk di sana. Kondisi ini sudah berlangsung sejak lama.

“Banyak persoalan di Sungai Cirarab ini. Kalau tidak ada pembenahan, dampaknya luas,” kata Rojak kepada bantenpro.id.

Selain tersumbatnya aliran sungai karena sedimentasi, menurut Rojak, persoalan lainnya adalah tidak berfungsinya pintu buka tutup air di Pintu Air Sarakan. Bilamana debit air sedang tinggi, air tak lancar mengalir ke muara laut karena pintu air tak berfungsi.

Baca Juga :  5 Pintu Air Sarakan Rusak, Perum Total Persada Terancam Luapan Sungai Cirarab

Kondisi ini mengakibatkan air Sungai Cirarab akan meluap. Dampak terburuknya, wilayah di sekitar Daerah Aliran Sungai Cirarab bisa kebanjiran.

“Pintu air sudah tidak ada perbaikan sejak delapan tahun lamanya. Saat ini, hampir seluruhnya rusak dan tidak dapat berfungsi maksimal,” kata Rojak.

Tak cuma soal rusaknya pintu air dan pulau sedimentasi. Wartawan bantenpro.id mendapati bantaran Sungai Cirarab dekat Pintu Air Sarakan itu juga terlihat tumpukan sampah yang membukit. Ada tiga titik lahan di sepanjang bantaran sungai yang menjadi tempat mengumpulkan sampah.

Masing-masing lahan menggunakan bantaran sungai sepanjang 500 meter untuk menumpuk sampah. Sebagian tumpukan sampah berguguran ke sungai dan terbawa arus.

Rojak berharap agar pihak berwenang segera mengatasi sejumlah persoalan yang terjadi di Sungai Cirarab. Sebab jika tidak, maka akan menimbulkan banjir di wilayah Kabupaten/Kota Tangerang.

Salah satu wilayah menjadi langganan banjir adalah Kecamatan Periuk, Kota Tangerang. Beberapa kawasan perumahan yang dekat dengan DAS Cirarab tak luput dari ancaman banjir.

“Secepat mungkin, pihak-pihak yang berwenang, saya minta segera melakukan perbaikan agar tidak melebar ke mana-mana dampaknya,” kata Rojak. (mst/bpro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *