Tangerang – Belum semua desa/kelurahan di Kabupaten Tangerang berstatus tangguh bencana. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, dari 274 desa/kelurahan di Kabupaten Tangerang, baru 107 di antaranya yang sudah termasuk dalam desa tangguh bencana (destana).
Pemerintah Kabupaten Tangerang menargetkan sebanyak 167 desa/kelurahan lainnya dapat terbentuk destana. BPBD memprediksi target itu selesai di tahun 2023. Kalau sudah bergelar destana, maka desa/kelurahan itu harus siap dari segi apa pun untuk penanggulangan bencana.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Tangerang Abdul Munir mengatakan, pembentukan destana merupakan bagian dari mitigasi bencana. Diharapkan, destana bisa menjadi penanggulangan dini kebencanaan di masyarakat.
Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pembentukan desatana adalah faktor pemahaman masyarakat. Selain itu, dipengaruhi pula faktor pembiayaan.
“Anggaran untuk pembentukan destana lainnya belum ada, pemerintah daerah baru tahap sosialisasi kepada aparatur desa/kelurahan,” kata Munir saat dikonfirmasi bantenpro.id, Jumat (05/11/2021).
Kriteria desa tangguh bencana juga didapat setelah ada pelatihan para relawan. Nantinya, kata Munir, setiap destana itu bakal memiliki relawan kebencanaan yang telah dibekali pelatihan penanggulangan bencana.
“Tiap relawan juga bertanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat seputar kebencanaan,” ujarnya.
Menurut Munir, BPBD Kabupaten Tangerang akan mendorong pembiayaan destana melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang.
“Untuk penganggaran destana ini lewat DPMPD Kabupaten Tangerang melalui ADD (Alokasi Dana Desa),” jelasnya. (mst/bpro)