bantenproNews – Korsleting listrik atau arus pendek, menjadi penyebab dominan kebakaran di Kabupaten Tangerang tahun ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat, telah terjadi 82 kasus kebakaran sepanjang 2021.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Abdul Munir menyebut, dari 82 kasus kebakaran yang terjadi, 47 kasus di antaranya dipicu arus pendek listrik. Sisanya dipicu oleh ledakan gas, hingga puntung rokok.
“Paling sering terjadi kebakaran itu pada bulan Februari 2021. Sebanyak 47 kebakaran disebabkan arus listrik,” kata Abdul Munir kepada bantenpro.id, Selasa (28/12/2021).
Kemudian 11 insiden kebakaran disebabkan kompor atau tabung gas. 2 insiden kebakaran disebabkan puntung roko.
“Tiga kebakaran sebabnya lain-lain, dan 21 insiden kebakaran belum diketahui penyebabnya,” kata Munir.t/
Menurut Munir, rumah dan kontrakan menjadi area rawan kebakaran. Sebanyak 27 insiden kebakaran di tahun 2021 di Kabupaten Tangerang terjadi pada rumah maupun kontrakan.
“Kemudian disusul oleh kebakaran pada gardu listrik, ilalang, dan limbah dengan jumlah insiden 20 kali,” jelasnya.
Kemudian, sebanyak 17 insiden kebakaran terjadi pada pertokoan. Lalu, 16 insiden kebakaran pada kawasan industri dan 2 insiden terjadi pada pergudangan.
Jumlah kebakaran tahun ini menurun jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. BPBD Kabupaten Tangerang mencatat, ada sebanyak 141 kebakaran terjadi di tahun 2020. Sebanyak 45 kejadian kebakaran berada di area permukiman padat penduduk.
“Di tahun 2020 itu penyebab kebakarannya didominasi bakar sampah,” kata Abdul Munir.
(mst/bpro)